Headlines News :
Home » » Panduan Wisata Ujung Genteng

Panduan Wisata Ujung Genteng

Sebagian besar dari kita (termasuk saya tentunya) memilih pergi ke Ujung Genteng di akhir minggu saja. Berangkat Jum’at malam, menikmati Ujung Genteng dan sekitarnya 1,5 hari kemudian Minggu siang kembali ke Jakarta. Capek… itulah yang sangat terasa, apalagi harus terburu-buru menikmati alam Ujung Genteng yang indah itu.
Banyak sekali tempat-tempat menarik yang bisa di kunjungi, tempa wisata di Ujung Genteng antara lain:
Trip ke Ujung Genteng, Sukabumi
  • Pantai ujung genteng
  • Pantai pangumbahan ~> melihat penyu bertelur dan melepas tukik (anak penyu)
  • Amanda ratu (yang katanya mirip Tanah Lot, dah gw bilang…. apanya yang mirip? :P )
  • Melihat pembuatan gula kelapa/pantai akuarium
  • Pantai ombak tujuh ~> siapkan papan selancar dan berselancar dengan bule ;)
  • Curug Cikaso
  • Curug Cigangsa
  • Curug Ciruti
Jika ada yang berminat melihat foto nista saya silahkan mampir ke ndahdien tapi harap siapkan plastik dan ember untuk berjaga-jaga m*nt*h :/
Transportasi menuju Ujung Genteng:
Mengingat tidak adanya angkutan umum di sana sebaiknya sewa Mobil saja (rate bogor): Rp. 300.000 – 400.000/day, (belum termasuk: makan dan penginapan sopir, BBM) tergantung jenis mobilnya. Namun jika ingin sangat berhemat bisa menggunakan angkutan L300 menuju Sukabumi yang biasanya ngetem di sekitar terminal Baranangsiang, Bogor.
- Mobil Pribadi: Jakarta, masuk tol menuju Ciawi – Cicurug – Cibadak – Pelabuhan Ratu – Kiara Dua – Jampang Kulon – Surade – Ujung Genteng. Dari UKI kami berangkat jam 23.00 WIB sampai di Amanda Ratu jam 05.30 WIB.
- Angkutan Umum:
  • Bus MGI (non AC) Bogor – Surade: Rp. 35.000,-. Berangkat dari terminal Baranangsiang terakhir jam 16.00 WIB. Lama perjalanan kurang lebih 7 jam. Terkadang bus dari Surade tidak langsung ke Bogor tetapi hanya sampai di Sukabumi, dari sukabumi tersedia bus menuju Jakarta/depok/bogor. Bagi traveler yang turun di stasiun Bogor gunakan angkot 03 menuju terminal Baranangsiang dengan tarif Rp. 2.000,-
  • L300 Bogor – Sukabumi Rp. 12.000,- (harga normal, kadang weekend naik jadi Rp. 15.000,-). Catatan: Siapkan diri untuk berdesak-desakan, asap rokok dan sopir yang ugal-ugalan. L300 mangkal di dekat jembatan penyeberangan terminal bus Baranangsiang – Gedung Alumni IPB dan Jalan Padjajaran depan terminal Baranangsiang – Ada Swalayan. Jika tidak mau ngetem lama lebih baik nunggu L300 di simpang Ciawi, dari baranangsiang naik angkot 01.
  • ELF Sukabumi – Surade: RP. 25.000,-
  • Surade – Ujung Genteng: Angkot berwarna merah dgn jurusan Surade – Ujung Genteng – Cibuaya. Rp. 8.000,-. Lama perjalanan kurang lebih 45 menit. Biasanya sopir angkot menawarkan untuk sewa angkot seharga Rp. 100.000,-
  • Ojek di Ujung Genteng ke pantai pangumbahan dan sebaliknya: Rp. 35.000 – 40.000
Informasi Penginapan sekitar pantai ujung genteng:
harga kamar bervariasi : dari Rp. 100.000/malam sd Rp. 600.000/malam.
Daftar penginapan di Ujung Genteng:
Desa Kelapa Condong, Gunung Batu, Ujung Genteng, Sukabumi.
  • Pondok Adi: Telpon: 0251-316902 atau HP: 0818-101159 (harga Mei 2011: Rp.300.000/malam untuk 1 rumah  dengan 2 kamar, teras, dapur dan kamar mandi dalam)
  • Deddy Losmen HP: 0852-19319854
  • Mamas Losmen: Telpon: 0266-212758 -241033 atau HP: 0852-13507788 0815-72188558 0813-82586648
  • Desa Kelapa Condong, Gunung Batu, Ujung Genteng, Sukabumi.
  • Pondok Hexa: Telpon: 021-7509271 atau HP: 0813-80585444 0815-9372999
  • Vila Ujang: Telpon: 0251-337444 atau HP: 0812-8774252
  • Batu Besar ( Big Rock ): HP: 0857-23652821
Kampung Cibuaya, Desa Kelapa Condong, Gunung Batu, Ujung Genteng, Sukabumi.
  • Pondok Wisata Koboi-1 & 2: Pak Koboi HP: 0818-06255770
  • Penginapan Pak Abudin: Pak Abudin HP: 0857-23062894
  • Penginapan Bungsu: Pak Deddy HP: 0815-63543189 0878-20979878
  • Linda’s Resort: Pak Rachmat HP: 0813-16385510
  • Penginapan Pak Ajod : 0878 2062 0842
  • Pondok Deri Putra : 0857 5944 9226
  • Pondok Febi : 0856 2491 4469
  • Pondok Amanah : 0815 6324 7205
  • Penginapan Adventure : 0878 7667
Pangumbahan, Desa Kelapa Condong, Gunung Batu, Ujung Genteng, Sukabumi.
  • Pondok Iskandar: Aisyah HP: 0815-63579959, H Iskandar HP: 0811-203375 0812-2014761
  • Penginapan Pemda milik Penangkaran Penyu Pangumbahan : Rp. 250.000/malam. CP Bpk.Janawi : 0859 2132 0362 atau Bpk. Ujang : 0878 2068 8431.
Amanda ratu:
* Amanda Ratu Resort. Alamat : Jalan Surade Ujung Genteng Kec. Ciracap  Telp.02666492808
Tersedia juga homestay, CP Mas Ilyas : 0852 9546 7296, Mas Budi: 0878 2060 2385. Penginapan murah dengan harga Rp. 35.000 – Rp. 75.000 / malam seperti penginapan Mangle dan Dewi Sari Bunga juga ada tapi saya tidak punya nomor contact-nya. Jika ada yang pernah menginap di tempat tersebut atau penginapan murah lainnya jangan sungkan untuk share di sini ;)
Mau coba itinerary 3 hari jalan-jalan santai ke Ujung Genteng? Nih iten-nya
**ITINERARY UJUNG GENTENG-CIKASO-dkk**
*HARI I JUMAT, 18 DEC 2009*
06.00 – 12.00 Jakarta – Amanda Ratu
12.00 – 13.00 Foto-foto di Amanda Ratu
13.00 – 14.00 Amanda Ratu – Penginapan
14.00 – 15.00 Mandi, makan, persiapan ke penangkaran penyu
15.00 – 21.00 Ujung genteng – Ombak 7 – pantai pangumbangan (penangkaran penyu) ~> jalan kaki saja menyusuri pantai-pantai yang indah. Bawalah makanan karena disini akan sampai malam, sore hari ikut melepas tukik (anak penyi) ke laut, malamnya kita menunggu penyu berjalan ke pantai untuk bertelur. Sebaiknya tidak usah foto-foto penyu yang sedang bertelur, kasian…
21.00 – 05.00 kembali ke penginapan (bisa naik ojek kalo capek, atau kembali jalan kaki sambil menikmati bintang), bisa pesan barbeque party lhoo. Tapi sebelumnya harus pesan dulu ke pemilik penginapan.
*HARI II SABTU, 19 DEC 2009*
05.00 – 07.00 Menikmati matahari pagi di ujung genteng
07.00 – 08.00 Mandi, sarapan
08.00 – 17.00 penginapan ==> curug cikaso ==> curug cigangsa atas & bawah ==> penginapan
17.00 – 21.00 free time: bisa snorkeling atau bikin games seru
21.00 – 05.00 istirahat
*HARI III MINGGU, 20 DEC 2009
05.00 – 11.00 Ujung Genteng (Free time: berenang, snorkeling, susur pantai, hunting foto, melihat pembuatan gula kelapa atau ke pantai akuarium) dan packing
11.00 – 19.00 kembali ke jakarta
Tiket Wisata Ujung Genteng:
  • Retribusi Daerah Wisata sebesar Rp. 18.000,- / mobil.
  • Retribusi daerah Pantai Cibuaya Rp. 2.000,-
  • Curug Cikaso: Perahu Rp 60.000,- Tiket masuk Rp. 5.000,-
  • Curug Cigangsana: Rp. 5.000,-
  • Pantai Pangumbahan: Melepas tukik (anak penyu) sekitar jam 17.00 WIB Rp. 5.000.- dan Melihat penyu bertelur sekitar jam 21.00 WIB Rp. 5.000,-
  • Amanda Ratu: hanya bayar parkir
  • Sewa perahu ke ombak tujuh isi 10 orang: Rp. 600.000,-
Event penting di Ujung Genteng: setiap tanggal 5 Mei diadakan Hari Nelayan sebagai hari ulang tahun laut.
Amanda Ratu:
Amanda Ratu
Amanda Ratu seringkali disamakan dengan view di Tanah Lot. Tentu saja yang dimaksudkan bukan pantai dengan ombak berkejaran menghantam bebatuan dan sebuah pura, tetapi view Tanah Lot di sebelah kanan (saat menghadap laut). Sederetan daratan yang menjorok ke laut dan batu karang yang telah berlubang di terjang ombak. Namun  Amanda Ratu adalah Tanah Lot KW 9, jadi jangan kecewa jika tidak sesuai bayangan anda. Saya sampai di Amanda Ratu sekitar pukul setengah 6, matahari pagi tertutup awan sehingga pemandangan menjadi sangat flat karena langit dan laut berwarna abu-abu. Sebenarnya jika cuaca cerah akan sangat mengasyikkan duduk-duduk di rerumputan memandangi hamparan lautan dan perkebunan kelapa. Di sini terdapat villa, kami cukup numpang foto-foto saja :D
Pantai Ujung Genteng -Pantai Ombak Tujuh - Pantai Pangumbahan:
Ketiga pantai ini memiliki karakter yang berbeda walaupun berada pada 1 garis pantai dengan jarak yang tidak terlalu jauh, yaaa… cukup 2 hari berkuda 2 jam jalan kaki santai. Alternatif lain menuju Pantai Pangumbahan adalah dengan naik ojek atau membawa kendaraan pribadi anda. Beberapa teman yang membawa snorkle langsung bersnorkling ria tidak lama setelah kami tiba di Penginapan. Setelah makan siang dan menjamak sholat, sekitar jam setengah 3 kami mulai menyusuri Pantai Ujung Genteng. Saya, Amel dan Ari memutuskan untuk jalan kaki karena…. karena teman-teman yang lain memilih jalan kaki sedangkan kami tidak cukup pede untuk naik ojek tanpa berombongan. Jangan lupa membawa bekal air minum, snack atau bahkan bekal makan karena perjalanan cukup jauh.
Menyusuri Pantai ujung genteng - ombak tujuh - pangumbahan
Pantai Ujung Genteng memiliki hamparan batuan karang yang cukup luas, saat itu air sedang surut sehingga kami bisa berjalan ke pantai cukup jauh. Harus berhati-hati karena batuan karang banyak ditumbuhi lumut. Pasir di sini agak kasar sehingga membuat kaki lecet, sediakan band aid!
Pantai Ombak Tujuh adalah tempat favorit wisatawan asing untuk bermain selancar. Kami cukup menjadi penonton sekalian menyegarkan mata ;)
Pantai Pangumbahan menjadi terminal akhir perjalanan kami, rencananya di sini kami akan menikmati sunset dan mengantarkan tukik unyu (anak penyu) menuju habitatnya. Berhubung awannya tetap gak mau pergi, kami langsung menuju RS Bersalin, tempat tukik-tukik itu ditetaskan. Pangumbahan adalah Desa Konservasi dan Ekowisata melalui binaan Bio Farma. Lucu sekali melihat tukik unyu yang berlarian sekuat tenaga menuju lautan bebas, yang sudah pernah menonton A Turtle’s Tale: Sammy’s Adventures pasti bisa ngebayangin gimana anak-anak penyu tumbuh dan berkembang berusaha survive di habitatnya.
Sambil menunggu kedatangan Ibu Penyu yang akan bertelur, kami istirahat di rumah penduduk. Penerangan sangat minim sehingga sangat disarankan anda membawa lampu disco senter. Sekitar jam sepuluh kami kembali ke Pantai Pangumbahan, sudah banyak sekali pengunjung yang akan menyambut ibu penyu. Kehebohan tiba-tiba memecahkan kesunyian pantai ketika sang selebritis yang ditunggu-tunggu berjalan anggun dari pantai menuju tempat persalinan. Inilah adegan yang sangat tidak kami sukai, blits yang berkilatan mengabadikan ibu penyu yang sedang bertelur. Padahal Bapak Guide sudah memperingatkan sebelumnya agar pengunjung tenang dan tidak menggunakan blits karena mengganggu proses bertelur. Tidak tega dengan adegan tersebut kami memilih membuat lingkaran sendiri, seorang teman kami merunduk di tengah-tengah sehingga seolah-olah kami sedang mengerubungi Bapak penyu. Banyak yang tertipu :D
Curug Cikaso:
Curug Cikaso
Curug Cikaso terletak di Kampung Ciniti, Desa Cibitung, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Peta dan Koordinat GPS: 7° 21′ 40.13″ S  106° 37′ 3.88″ E . Berjarak tempuh sekitar 8 kilometer dari Surade, 15 kilometer dari Jampang Kulon, 30 kilometer dari Ujunggenteng, dan sekitar 110 kilometer dari Kota Sukabumi atau +/- 70 km dari Palabuhan Ratu. Curug Cikaso sebenarnya bernama Curug Luhur, mengalir dari anak sungai Cikaso yang bernama Cicurug. Tapi oleh kebanyakan orang, curug ini lebih dikenal dengan nama Curug Cikaso.  Curug Cikaso terbentuk dari tiga titik air terjun yang berdampingan dalam satu lokasi dengan di bagian bawahnya terdapat kolam dengan warna airnya hijau kebiru-biruan.  Kedua titik air terjun dapat terlihat dengan jelas sedangkan yang satu agak tersembunyi dengan tebing yang menghadap ke timur.  Masing-masing air terjun mempunyai nama masing. Yang kiri bernama Curug Asepan, tengah bernama Curug Meong dan kanan bernama Curug Aki.  Ketiga curug ini memiliki ketinggian sekitar 80 meter dengan lebar tebingnya sekitar 100 m. Info selengkapnya silahkan kunjungi Curug Cikaso. Tidak jauh dari curug Cikaso terdapat Curug Cigangsa dan Curug Ciruti, tapi karena waktu tidak mencukupi kami langsung kembali ke Jakarta.

Sumber : ndahsaja.com 

 
Share this post :
 
Support : Creating Website | Kang Lintas | Lintas Jabar
Copyright © 2011. BERITA JABAR - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Kang Lintas
Proudly powered by Berita Bogor