Pihaknya mengakui Rieke Diah Pitaloka memang masuk ke bursa calon gubernur Jawa Barat
Munculnya nama pasangan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki di radar calon kepada daerah yang akan diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ternyata sama sekali belum diketahui pimpinan teras partai itu.
Seperti diakui oleh Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Andreas Pareira, pihaknya mengakui Rieke Diah Pitaloka memang masuk ke bursa calon gubernur Jawa Barat. Rieke sudah mengisi formulir pendaftaran calon dan diketahui memiliki popularitas serta elektablitas yang baik.
Sementara Teten Masduki sendiri diketahui tak pernah mendaftar sebagai bakal calon gubernur atau bakal calon wakil gubernur ke partai itu, walau DPP PDIP juga memiliki hak untuk mencalonkan figur tertentu seperti Teten.
"Jadi saya belum pernah dengar soal pasangan itu," kata Andreas di Jakarta, hari ini.
Pada kesempatan itu, Andreas juga menjelaskan hingga saat ini banyak kader partai yang berkeyakinan bahwa partai itu akan mengusung kader sendiri sebagai calon gubernur di Jawa Barat. Apalagi itu diusung dengan fakta bahwa PDIP mampu mencalonkan pasangan sendiri mengingat partai itu memiliki kursi DPRD yang cukup sebagai syarat mengajukan pasangan calon sendiri.
"Kemungkinannya masih terbuka. Kader kita ingin kader partai sendiri yang akan maju sebagai cagub. Toh kita punya kursi untuk mencalonkan gubernur sendiri," kata Andreas.
Wacana Rieke-Teten muncul tiba-tiba tanpa pengusul yang jelas. Kepada sejumlah media, Teten mengaku ada yang menjodohkan dirinya dengan Rieke, namun terhambat soal modal uang.
Sementara Rieke sendiri, saat dikonfirmasi dari Jakarta, Minggu (23/9), menyatakan sampai saat ini belum ada keputusan dari DPP PDIP soal pilkada Jawa Barat.
"Sebagai kader, saya siap apabila mendapatkan tugas untuk maju di Jawa Barat. Keputusan koalisi atau tidak dan dengan siapa dipasangkan, itu adalah wewenang dari DPP PDI Perjuangan," kata Rieke.
Dia juga menyatakan dirinya percaya pimpinan partai punya perhitungan yang matang untuk Pilkada Jabar, yang bagi banyak pihak dianggap sebagai pra kondisi dari Pemilu Pileg dan Pilpres 2014.
"Ini sekaligus menjadi arena perang terhadap politik transaksional dan pragmatisme dalam politik," tandas dia.
Munculnya nama pasangan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki di radar calon kepada daerah yang akan diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ternyata sama sekali belum diketahui pimpinan teras partai itu.
Seperti diakui oleh Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Andreas Pareira, pihaknya mengakui Rieke Diah Pitaloka memang masuk ke bursa calon gubernur Jawa Barat. Rieke sudah mengisi formulir pendaftaran calon dan diketahui memiliki popularitas serta elektablitas yang baik.
Sementara Teten Masduki sendiri diketahui tak pernah mendaftar sebagai bakal calon gubernur atau bakal calon wakil gubernur ke partai itu, walau DPP PDIP juga memiliki hak untuk mencalonkan figur tertentu seperti Teten.
"Jadi saya belum pernah dengar soal pasangan itu," kata Andreas di Jakarta, hari ini.
Pada kesempatan itu, Andreas juga menjelaskan hingga saat ini banyak kader partai yang berkeyakinan bahwa partai itu akan mengusung kader sendiri sebagai calon gubernur di Jawa Barat. Apalagi itu diusung dengan fakta bahwa PDIP mampu mencalonkan pasangan sendiri mengingat partai itu memiliki kursi DPRD yang cukup sebagai syarat mengajukan pasangan calon sendiri.
"Kemungkinannya masih terbuka. Kader kita ingin kader partai sendiri yang akan maju sebagai cagub. Toh kita punya kursi untuk mencalonkan gubernur sendiri," kata Andreas.
Wacana Rieke-Teten muncul tiba-tiba tanpa pengusul yang jelas. Kepada sejumlah media, Teten mengaku ada yang menjodohkan dirinya dengan Rieke, namun terhambat soal modal uang.
Sementara Rieke sendiri, saat dikonfirmasi dari Jakarta, Minggu (23/9), menyatakan sampai saat ini belum ada keputusan dari DPP PDIP soal pilkada Jawa Barat.
"Sebagai kader, saya siap apabila mendapatkan tugas untuk maju di Jawa Barat. Keputusan koalisi atau tidak dan dengan siapa dipasangkan, itu adalah wewenang dari DPP PDI Perjuangan," kata Rieke.
Dia juga menyatakan dirinya percaya pimpinan partai punya perhitungan yang matang untuk Pilkada Jabar, yang bagi banyak pihak dianggap sebagai pra kondisi dari Pemilu Pileg dan Pilpres 2014.
"Ini sekaligus menjadi arena perang terhadap politik transaksional dan pragmatisme dalam politik," tandas dia.
Sumber : beritasatu.com