Belum tentu sosok yang disokong banyak parpol dan banyak modal fisik, bisa menang
Politisi Senior PDI Perjuangan, Sidharto Dhanusubroto, menilai partai itu wajib mencari figur yang mirip Joko Widodo untuk diusung sebagai calon gubernur di Jawa Barat dalam pilkada yang akan diselenggarakan tahun depan.
Hal itu merupakan buah evaluasi serta refleksi dari mantan pengawal Bung Karno itu yang disampaikan di Jakarta, hari ini.
"Kemenangan Jokowi di Jakarta, kita harus belajar dari situ. Bahwa belum tentu sosok yang disokong banyak parpol dan banyak modal fisik, bisa menang. Figur Jokowi membuat semuanya total turun bekerja.Saya rasakan sendiri," kata Sidharto.
Dia lalu menceritakan bagaimana dirinya ditugaskan partai, sebagai anggota DPP PDI Perjuangan, diturunkan untuk memimpin langsung dengan pengurus cabang, anak cabang, ranting, dan anak ranting partai itu demi kepentingan pilkada DKI Jakarta. Mereka bekerja untuk mendata saksi yang setia, hingga mengganti saksi yang 'goyang keimanannya'.
Hal itu membangun keyakinan pada dirinya bahwa kerja kader dan solidiritasnya bisa dibangun melalui kerja bersama.
"Walau modal yang kita keluarkan itu modal dari kantong sendiri, karena Jokowi tak punya duit. Bahkan ada simpatisan pengusaha yang mau jadi relawan. Ini fenomena luar biasa. Ini bisa jadi contoh bahwa yang modal pas-pasan bisa kalahkan Foke yang modal fisik kuat, didukung parpol-parpol dan didukung birokrasi," jelas dia.
Karena itu, Sidharto memberi pesan agar DPP PDI Perjuangan juga mengusung semangat yang sama di Pilkada Jawa Barat.
"Kita ingin usung kader yang punya magnet ke publik. Mudah-mudahan kita ada kader yang punya magnet sama seperti Jokowi di Jawa Barat," tandasnya.
Pada kesempatan itu, Sidharto juga menjelaskan hingga saat ini PDIP sudah menyaring sjeumlah nama yang akan disiapkan sebagai bakal calon gubernur, maupun bakal wakil gubernur. Dalam rangka itu, proses fit and proper test untuk nama-nama itupun sudah disiapkan.
Namun, Sidharto menolak untuk membuka siapa-siapa saja nama yang paling berpeluang kuat untuk dijadikan calon fix. Dia hanya menekankan bahwa keputusan akhir akan ditentukan oleh DPP PDI Perjuangan yang dipimpin Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Jadi kita melihat peta dan belum memutuskan. Nanti Ketua Umum yang memutuskan. Kita hanya menyajikan beberapa pilihan. Biar Ketua Umum sendiri yang memutuskan," kata Sidharto yang juga duduk di Komisi I DPR itu.
Politisi Senior PDI Perjuangan, Sidharto Dhanusubroto, menilai partai itu wajib mencari figur yang mirip Joko Widodo untuk diusung sebagai calon gubernur di Jawa Barat dalam pilkada yang akan diselenggarakan tahun depan.
Hal itu merupakan buah evaluasi serta refleksi dari mantan pengawal Bung Karno itu yang disampaikan di Jakarta, hari ini.
"Kemenangan Jokowi di Jakarta, kita harus belajar dari situ. Bahwa belum tentu sosok yang disokong banyak parpol dan banyak modal fisik, bisa menang. Figur Jokowi membuat semuanya total turun bekerja.Saya rasakan sendiri," kata Sidharto.
Dia lalu menceritakan bagaimana dirinya ditugaskan partai, sebagai anggota DPP PDI Perjuangan, diturunkan untuk memimpin langsung dengan pengurus cabang, anak cabang, ranting, dan anak ranting partai itu demi kepentingan pilkada DKI Jakarta. Mereka bekerja untuk mendata saksi yang setia, hingga mengganti saksi yang 'goyang keimanannya'.
Hal itu membangun keyakinan pada dirinya bahwa kerja kader dan solidiritasnya bisa dibangun melalui kerja bersama.
"Walau modal yang kita keluarkan itu modal dari kantong sendiri, karena Jokowi tak punya duit. Bahkan ada simpatisan pengusaha yang mau jadi relawan. Ini fenomena luar biasa. Ini bisa jadi contoh bahwa yang modal pas-pasan bisa kalahkan Foke yang modal fisik kuat, didukung parpol-parpol dan didukung birokrasi," jelas dia.
Karena itu, Sidharto memberi pesan agar DPP PDI Perjuangan juga mengusung semangat yang sama di Pilkada Jawa Barat.
"Kita ingin usung kader yang punya magnet ke publik. Mudah-mudahan kita ada kader yang punya magnet sama seperti Jokowi di Jawa Barat," tandasnya.
Pada kesempatan itu, Sidharto juga menjelaskan hingga saat ini PDIP sudah menyaring sjeumlah nama yang akan disiapkan sebagai bakal calon gubernur, maupun bakal wakil gubernur. Dalam rangka itu, proses fit and proper test untuk nama-nama itupun sudah disiapkan.
Namun, Sidharto menolak untuk membuka siapa-siapa saja nama yang paling berpeluang kuat untuk dijadikan calon fix. Dia hanya menekankan bahwa keputusan akhir akan ditentukan oleh DPP PDI Perjuangan yang dipimpin Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Jadi kita melihat peta dan belum memutuskan. Nanti Ketua Umum yang memutuskan. Kita hanya menyajikan beberapa pilihan. Biar Ketua Umum sendiri yang memutuskan," kata Sidharto yang juga duduk di Komisi I DPR itu.
Sumber : beritasatu.com